Penanganan Bencana Sumatera: Suplai BBM dan LPG di Aceh Mulai Pulih, Akses Jalan Berangsur Normal

Mulai pulih
Aceh berangsur pulih setelah dilanda bencana banjir dan longsor. Foto: BNPB.
0 Komentar

Jika jalur tersebut dapat dilalui, distribusi logistik dan energi diprediksi akan berjalan lebih optimal.

Korban Meninggal Mencapai 914 Jiwa

Sementara itu, data BNPB hingga Sabtu, 6 Desember 2025, menunjukkan jumlah korban meninggal akibat bencana di tiga provinsi — Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat — mencapai 914 jiwa, bertambah 47 jiwa dari hari sebelumnya.

Rinciannya: 329 jiwa di Sumatra Utara, 226 jiwa di Sumatra Barat, dan 359 jiwa di Aceh. Sementara total korban hilang mencapai 389 jiwa.

Baca Juga:Presiden Instruksikan Percepatan Pemulihan Bencana: Kecepatan, Ketepatan, dan Konsistensi adalah KunciKawal Arahan Presiden Prabowo, Wapres Gibran ke Lokasi Terdampak Banjir di Agam, Sumbar

BNPB bersama pemerintah daerah terus memprioritaskan operasi pencarian dan pertolongan, pemenuhan kebutuhan logistik masyarakat, pembukaan akses jalan, pemulihan komunikasi, serta pemenuhan kebutuhan energi termasuk listrik dan BBM.

Untuk wilayah yang masih terisolasi, distribusi logistik dan energi diupayakan melalui helikopter. Sebagian lain dikirim via jalur darat pada titik-titik yang telah dapat diakses.

Presiden Tegaskan Keselamatan dan Pemulihan Prioritas Utama

Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas (ratas) khusus Penanganan Bencana Alam Aceh yang digelar di Pos Pendamping Nasional Penanganan Bencana Alam Aceh di Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Minggu, 7 Desember 2025.

Rapat digelar secara tertutup dengan fokus pada evaluasi situasi terkini dan percepatan langkah penanganan darurat di seluruh wilayah terdampak.

Pada kesempatan itu, Presiden menegaskan bahwa keselamatan dan pemulihan masyarakat terdampak banjir bandang dan longsor di Aceh harus menjadi prioritas utama.

Kepala Negara meminta seluruh unsur pemerintah bekerja lebih cepat, tepat, dan konsisten di lapangan.

“Kecepatan, ketepatan, dan konsistensi tindakan dari seluruh unsur pemerintah adalah kunci untuk memastikan keselamatan dan pemulihan warga terdampak,” tegas Presiden. (*)

0 Komentar