BERITA86.COM- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat libur lebaran.
Yakni, waspada terhadap potensi penularan penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) selama arus mudik dan balik Lebaran 1445 Hijriyah.
Terlebih, penyakit ini memiliki kecepatan penularan yang tinggi meski jarang menyebabkan sakit berat.
Baca Juga:KAI Adakan Promo Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Naik Kereta Api Hanya Bayar 80%Persib Imbang dengan Persita Tangerang, Ini Kesalahan Pemain yang akan Dievaluasi Bojan HodakÂ
Juru Bicara Kemenkes dr M Syahril dalam keterangan resminya yang dikutip dari laman resmi Kemenkes pada Selasa, 16 April 2024, mengatakan pergerakan manusia selama perjalanan mudik berpotensi mempercepat penyebaran, terutama di kalangan bayi dan balita.
Tercatat, hampir 6.500 kasus HFMD hingga pekan ke-13 tahun 2024. Sebagian besar kasus terjadi pada usia anak, dan sebagian lainnya pada orang dewasa.
Kasus HFMD terbanyak ada di Pulau Jawa, di antaranya Jawa Barat (2.119), disusul Banten (1.171) DI Yogyakarta (561), dan Jawa Tengah (464).
“Ada tren peningkatan, ditambah mudik dan libur panjang itu berpotensi terjadi peningkatan kasus flu Singapura,” jelas dr Syahril.
Karena itu, Syahril mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan selama perjalanan mudik dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menerapkan etika batuk atau bersin.
Selain itu, masyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Syahril juga mengimbau pemudik untuk tetap menjaga kebersihan di kampung halamannya untuk mengurangi risiko adanya demam berdarah dengue atau DBD.
Baca Juga:Piala Asia U23 2024: Indonesia Harus Akui Keunggulan QatarMalam Ini Indonesia Lawan Qatar di Grup A Piala Asia U23 2024, Shin Tae-yong Optimis Raih Poin
“Sekalian lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk di kampung halaman, mengerjakan kebiasaan baik supaya tidak tertular Demam Berdarah,” ujar dr Syahril.
Apalagi, dr Syahril menambahkan, di wilayah yang angka kasus demam berdarahnya tinggi.
Sebab, hingga pekan ke-14 tahun 2024 atau April ini, tercatat sebanyak 60.296 kasus demam berdarah di Indonesia dengan angka kematian sebanyak 455.
Jumlah atau angka DBD ini terus bertambah dari pekan-pekan sebelumnya.
Lima kabupaten/kota dengan kasus demam berdarah tertinggi tahun ini di antaranya Kabupaten Tangerang dengan 2.540 kasus.
Kemudian, Kota Bandung 1.741 kasus, Kabupaten Bandung Barat 1,422 kasus, Kabupaten Lebak 1.326 kasus, dan Kota Depok 1.252 kasus.
Sementara itu, kabupaten/kota dengan kematian DBD tertinggi pada 2024, di antaranya Kabupaten Bandung dengan 25 kematian.