Peristiwa ini menjadi salah satu momen penting dalam sejarah Islam dan membuat Masjid Qiblatain menjadi salah satu destinasi yang menarik untuk dikunjungi.
Peristiwa ini menandai perpindahan besar dalam ibadah kaum Muslimin, menunjukkan ketaatan dan kepatuhan mereka terhadap perintah Allah.
Bagi banyak jamaah, beribadah di Masjid Qiblatain adalah cara untuk merasakan dan menghayati momen bersejarah ini.
Baca Juga:Persib Bersiap Sambut Liga 1 2024/2025 dan AFC, Beckham: Semoga Lebih BaikSiapa Saja Jamaah Haji Indonesia yang Boleh Ajukan Pulang Lebih Cepat? Simak Penjelasan Kemenag
Di sini, setiap sholat yang didirikan mengingatkan kita akan betapa pentingnya mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya.
6. Saba’a Masajid dan Perang Khandaq
Saba’a Masajid adalah sekelompok masjid kecil yang berada di lokasi Perang Khandaq, pertempuran besar antara kaum Muslimin dan Quraisy Mekah.
Perang Khandaq juga dikenal sebagai Perang Ahzab, di mana kaum Muslimin membangun parit sebagai strategi pertahanan.
Mengunjungi tempat ini memberikan gambaran tentang perjuangan dan strategi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya.
Ada 7 masjid di area sini. Menyenangkannya lagi, masjid ini menyediakan aksesibilitas bagi para pengunjung lansia maupun difabel.
Desainnya dibuat sedemian inklusif. Membuat kita berdecak kagum akan keramahan Islam yang membumi.
Menziarahi Saba’a Masajid mengajarkan kita tentang kebijaksanaan dan kecerdikan strategi perang yang diterapkan oleh Nabi Muhammad.
Baca Juga:Momentum Hari Bhayangkara Ke-78, Korlantas Polri Serahkan SIM D untuk DisabilitasIni Cerita Fitrul, Kiper Kelahiran Garut yang Kini Berpisah dengan Persib
Setiap langkah yang diambil oleh Nabi dan para sahabatnya memberikan kita pelajaran berharga tentang kepemimpinan, keberanian, dan ketekunan.
7. Percetakan Alquran Raja Fahd
Tidak lengkap rasanya mengunjungi Madinah tanpa mengunjungi Percetakan Alquran Raja Fahd, atau Majma Malik Fahd Li Thiba’ah Mushaf Syarif di Madinah, sebuah percetakan Alqur’an terbesar di dunia.
Percetakan ini didirikan oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz pada tahun 1984. Percetakan ini telah mencetak 20 juta eksemplar Alquran setiap tahunnya.
Alquran yang dicetak di sini diterjemahkan ke dalam 77 bahasa, sehingga dapat dipahami oleh umat Islam dari berbagai negara.
Jemaah yang berkunjung ke sini, juga dapat membawa pulang satu Alquran atau jika ingin menambah, jamaah dapat membelinya sendiri di area percetakan yang telah disediakan dengan berbagai ukuran.
Mengunjungi percetakan ini memberikan pandangan yang lebih luas tentang perkembangan Islam.