Kebahagiaan Persib Juara sampai Italia, Stefano Beltrame: Keluargaku Menangis Kegirangan

stefano beltrame
Kebahagiaan atas keberhasilan Persib menjuarai BRI Liga 1 2023/2024 terasa sampai di Italia, diceritakan gelandang Persib Stefano Beltrame/Dok Persib.
0 Komentar

Simak fakta sejarah berikut:

1. Kejurnas PSSI 1937 (Surakarta)

Sejak PSSI menggelar kejuaraan nasional, Persib untuk pertama kalinya menjadi kampiun pada tahun 1937.  Bulao, julukan Persib pada masa itu, tampil sebagai kampiun setelah mengubur harapan tiga rivalnya, Persis Surakarta, PSIM Mataram dan PSIT Tjirebon.

Persib menjadi juara dengan status “invincible” alias tidak terkalahkan di putaran final berformat 4 Besar dengan sistem round robin (setengah kompetisi).

Setelah mengalahkan PSIM 1-0 di Bandung (2 Mei 1937), PERSIB memastikan juara usai menjinakan PSIT 2-1, 16 Mei 1937, dan juara bertahan Persis 1-0 pada pertandingan penentuan di Surakarta (17 Mei 1937).

2. Kejurnas PSSI 1959/1961 (Semarang)

Baca Juga:Sambut Liburan Sekolah, KAI Hadirkan Cashback 25% Pembelian Tiket Kereta Api, Simak Cara TransaksinyaJelang Puncak Haji 2024, PPIH Siapkan Safari Wukuf Jamaah Sakit

Persib mengakhiri puasa gelar selama 24 tahun setelah menjuarai Kejurnas PSSI 1959/1961 yang berlangsung panjang dan melelahkan.

Pada putaran final berformat 7 Besar, Persib memimpin klasemen akhir dengan mengumpulkan nilai 11, hasil 5 kali menang, sekali imbang, dan lagi-lagi tak terkalahkan.

Pada putaran final, Ade Dana dan kawan-kawan mengawali perjuangan di Makassar dengan membantai Persema Malang 7-1 (3 Juni 1961) dan bermain imbang 1-1 dengan tuan rumah sekaligus juara bertahan PSM Makassar dalam pertandingan yang berakhir dengan kericuhan pada 4 Juni 1961.

Setelah mengalahkan PSMS Medan 5-3 (16 Juni 1961) dan PSIS Semarang (18 Juni 1961) di Stadion Siliwangi Bandung, Persib memastikan trofi juara di Semarang usai menundukkan Persebaya Surabaya 2-1 (28 Juni 1961) dan Persija Jakarta 3-1 (1 Juli 1961).

3. Kompetisi Perserikatan 1986 (Jakarta)

Sempat digagalkan PSMS Medan dalam dua grandfinal tahun 1983 dan 1985, Persib akhirnya kembali menjadi juara kompetisi kasta tertinggi nasional setelah menundukan Perseman Manokwari 1-0 di partai puncak Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1986 di Stadion Utama Senayan (sekarang Gelora Bung Karno) Jakarta, 11 Maret 1986.

Gol tunggal kemenangan Persib dicetak Djadjang Nurdjaman menit 77.

Persib lolos ke grandfinal setelah menempati peringkat kedua babak 6 Besar yang menggunakan sistem round robin.

Kemenangan “hadiah” 6-0 dari Perseman (6 Maret 1986) mengantarkan Persib ke grandfinal karena unggul selisih gol dengan Persija Jakarta.

Baca Juga:Bule: Tak Pernah Terbayang Bisa Gabung Persib dan Juara, Ini Takdir TuhanIndonesia Kalahkan Filipina, Shin Tae-yong: Ini Berkat Kerja Keras Semua Pemain

Di grandfinal, pelatih Nandar Iskandar menurunkan komposisi tim terbaiknya yaitu  Sobur (kiper), Adeng Hudaya, Robby Darwis, Suryamin, Ade Mulyono (belakang); Adjat Sudradjat.

0 Komentar