BANDUNG, Berita86.com- Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meninjau langsung proses penyaluran bantuan sosial (bansos) di Kantor Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Senin (27/10/2025).
Kunjungan ini bertujuan memastikan distribusi bantuan dari pemerintah benar-benar diterima oleh warga yang berhak.
Sejak pagi, Gus Ipul menyapa dan berdialog dengan Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Ia juga melakukan pengecekan lapangan terhadap Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan ketepatan sasaran.
Baca Juga:Cek Penyaluran Bansos di Bogor, Gus Ipul: BLT Tambahan Bukti Nyata Kepedulian Pak PrabowoDigitalisasi Penyaluran Bansos PKH dan BPNT, Mensos: yang Sebelumnya Tertutup Sekarang Terbuka
“Kami ingin memastikan bahwa bansos ini tersalurkan dengan baik dan diterima oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” ujar Gus Ipul.
Gus Ipul menjelaskan, bantuan sosial tahun 2025 merupakan bagian dari Program Perlindungan Sosial yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Salah satunya berupa Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) dengan total anggaran Rp31,54 triliun.
“Penebalan bansos dari Presiden sebesar Rp900 ribu untuk tiga bulan — Oktober, November, dan Desember — atau Rp300 ribu per bulan,” jelasnya.
Program ini ditujukan bagi kelompok masyarakat di desil 1 hingga 4 berdasarkan DTSEN.
Totalnya mencakup sekitar 35 juta keluarga penerima manfaat, atau sekitar 140 juta jiwa jika dihitung dengan rata-rata empat anggota per keluarga.
Selain BLTS, Kemensos juga terus menyalurkan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Dorong Kemandirian Penerima Bansos
Baca Juga:BLT Rp900 Ribu Cair Tepat Satu Tahun Prabowo-Gibran, Siapa Saja yang Masuk Kriteria Penerima?Cara Pencairan BLT Kesra Rp900 Ribu: Begini Penjelasan Menko Airlangga
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul mengingatkan bahwa bantuan pemerintah bersifat sementara dan harus digunakan untuk kebutuhan pokok.
“Bansos tidak boleh digunakan untuk hal-hal yang tidak sesuai, apalagi untuk judi online. Gunakanlah untuk kebutuhan rumah tangga,” tegasnya.
Ia juga mengajak para penerima manfaat untuk bertransformasi menjadi keluarga mandiri. “Bapak-Ibu yang masih produktif, ayo beralih ke program pemberdayaan ekonomi agar lebih sejahtera,” katanya.
Menteri Sosial menegaskan bahwa penyaluran bansos kini berbasis DTSEN, sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025.
Ia mendorong pemerintah daerah dan masyarakat aktif memperbarui data penerima agar bantuan tetap tepat sasaran.
“Data sosial itu dinamis. Karena itu perlu terus dimutakhirkan agar yang menerima benar-benar mereka yang membutuhkan,” ujarnya.
